Campur Sari

Jumat, 29 Oktober 2010

GUNADARMA STUDENTSITE

STUDENTSITE GUNADARMA

STUDENTSITE adalah fasilitas berbasis web yang diperuntukan bagi semua
mahasiswa Universitas Gunadarma yang masih aktif. Dengan fasilitas ini,
mahasiswa Universitas Gunadarma dapat berkolaborasi dan saling mendapatkan
informasi antar civitas akademika Universitas Gunadarma. Studentsite ini di
buat guna mempermudah mahasiswa di gunadarma dalam menjalankan studinya.
Situs ini juga merupakan situs yang menyediakan informasi dari dosen maupun
dariprogram studi yang dapat secara langsung diketahui melalui situs
mahasiswa tersebut dan segala berita akedemis dari BAAK dapat juga dapat
didapatkan di sini.
Di dalam studentsite terdapat berbagai macam fasilitas- fasilitas pendukung
seperti Locker, Addressbook, Calendar, File Manager, Forum, Bookmark.
1.      LOCKER
Loker menyediakanberita akademis yang bersumber dari BAAK. Locker juga dapat
menyimpan berbagai barang pribadi si pemilik, fitur LOCKER ini juga meyimpan
pesan dosen (Lecture Message) yang diberikan oleh dosen dari mahasiswa yang
bersangkutan, Rangkuman Nilai, Jadwal Kuliah , dan Jadwal Ujian. Jadi dengan
hanya membuka “LOCKER”, mahasiswa bisa tahu semua hal yang terkait dengan
kegiatan akademisnya di Universitas Gunadarma.
2.      ADDRESSBOOK
Addressbook dimanfaatkan untuk mengelola alamat-alamat email kolega dari
mahasiswa yang bersangkutan.
3.      CALENDAR
Fitur ini memungkinkan si mahasiswa mengatur jadwal hariannya selayaknya
agenda. Dengan demikian, tidak ada kegiatan yang terlewatkan atau
terlupakan.
4.      FILE MANAGER
Mahasiswa juga dapat menyimpan dan mengelola file-file yang dimilkinya
dengan fitur FILE MANAGER.
5.      FORUM
Mahasiswa dapat berkomunikasi dan bertukar pikiran mengenai suatu topik yang
sedang hangat saat ini dengan rekan-rekan sejawatnya melalui fitur ini.
Fitur lain yang satu haluan dengan fitur FORUM, adalah POLLS. Dengan fitur
ini, mahasiswa bisa menjaring pendapat rekan-rekannya mengenai suatu topik,
peristiwa maupun fenomena yang sedang terjadi.
6.      FASILITAS EMAIL KAPASITAS 100 MB
Fitur email ini dapat diakses dalam satu layar (window) aplikasi dengan
STUDENT SITE, sehingga si mahasiswa tidak perlu mengaktifkan aplikasi
browser lagi untuk melihat ataupun membuat surat elektronik. Fitur ini juga
menyediakan komponen yang sudah umum seperti filtering, managing folder,
deleting, dan lainnya. Kapasitas yang besar juga membuat mahasiswa lebih
fleksibel untuk mengatur aktivitas surat menyurat elektroniknya.
7.      BOOKMARK
BOOKMARK adalah fitur yang harus dimanfaatkan oleh mahasiswa yang sering
mencari informasi melalui internet, terutama jika mereka memiliki situs
favorit yang sering mereka kunjungi. Karena dengan fitur ini si mahasiswa
dapat menyimpan URL situs favoritnya tersebut untuk referensi di kemudian
hari.
Di dalam studentsite Gunadarma ini memiliki segala kelebihan dan kekurangan. Berikut ini adalah kelebihan dari sistem web server di http://studentsite.gunadarma.ac.id atau studentsite adalah :
1. Dapat memberitahu dengan cepat kepada seluruh mahasiswa/mahasiswi tentang beberapa pengumuman yang bersifat penting/mendadak
2. Dapat mengakses beberapa halaman yang terhubung dengan website utama universitas gunadarma tanpa bersusah payah
3. Multifungsi,bisa menjadi email client,blog pribadi,atau sekedar menjadi tempat mengetahui beberapa pengumuman penting
Disamping kelebihannya yang sangat bagus dan penting,ada beberapa kekurangan yang juga mesti diperhatikan oleh para webmaster universitas gunadarma,antaranya:
1. Terlalu seringnya studentsite mati/non-aktif,yang menurut analisis saya ini terjadi karena bottleneck/terlalu banyaknya mahasiswa/mahasiswi yang mengakses studentsite dalam kurun waktu tertentu dalam bersamaan
2. Masih tak berfungsinya beberapa utilitis penting dalam studentsite,salah satunya adalah fungsi Calendar yang hingga saya menulis artikel ini masih belum berfungsi.
demikian ulasan singkat saya semoga bermanfaat bagi semua. jangan lupa selalu kunjungi http://www.studentsite.gunadarma.ac.idhttp://www.studentsite.gunadarma.ac.id

Senin, 25 Oktober 2010

UNIVERSITAS GUNADARMA



I. Sejarah UNIVERSITAS GUNADARMA (Prof. Dr. Ir. Dali S. Naga., MM.)
     Dalam rangka mengembangkan pendidikan, sekelompok manusia pendidik mulai melihat suatu kenyataan baru. Segera pula kelompok manusia pendidik itu mengambil tindakan kasat mata. Pada hari jumat, 7 agustus 1981 mereka membuka Program Pendidikan Ilmu Komputer (PPIK) yang menampung 91 orang mahasiswa. Dan pada hari senin, 10 agustus 1981 kuliah pertamapun dimulai. Melalui asuhan Yayasan Pengembangan Sistem Analis dan Operation Research Matematika (SAOR Matematika), wadah pendidikan itu berubah menjadi Akademi Sains dan Komputer Indonesia (ASKI).
     Pendidikan computer dan matematika inipun kemudian dimantapkan lagi ke wadah yang lebih tinggi lagi yakni yang berbentuk sekolah tinggi. Pada hari kamis, 21 juni 1984 nama Gunadarma dipilih untuk menjadi nama dari sekolah tinggi itu dan pada hari senin, 9 juli 1984 Yayasan Pengembangan Sistem Analis dan Operation Research Matematika diganti menjadi Yayasan Pendidikan Gunadarma, sehari kemudian pada tanggal 10 juli 1984 melalui Surat Keputusan Yayasan Pendidikan Gunadarma secara resmi nama Gunadarma dikukuhkan dalam sekolah tinggi itu menjadi Sekolah Tinggi Komputer Gunadarma (STKG).
     Pemantapan ini kemudian dikukuhkan lagi melalui keputusan yang dirintis oleh Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) wilayah III. Pada hari selasa, 14 agustus 1984 kopertis III memberikan izin operasional kepada STKG. Dan pada hari jumat, 28 september 1984 diselenggarakan upacara wisuda pertama setara sarjana muda.
     Pada dimensi pendidikan ini STKG memperolah kemajuan yang cukup pesat. Pada hari sabtu, 5 oktober 1985 melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0424/0/1985, sekolah tinggi ini dinyatakan berstatus Terdaftar dengan nama baru Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Gunadarma (STMIK Gunadarma) juga mengasuh dua Jenjang Pendidikan Tinggi Strata Satu (S1) serta Jenjang Pendidikan Tinggi Strata Nol dalam bentuk Diploma Tiga (D3) bersama status itu, Sekolah Tinggi ini mengasuh dua Jurusan juga yakni Jurusan Manajemen Informatika dan Teknik Komputer. Dan sebagai pemantapan lebih lanjut pada hari selasa, 29 juli 1986 STMIK Gunadarma memperoleh Statuta baru dari Yayasan Pendidikan Gunadarma.
     Pada hari selasa, 13 januari 1987 untuk pertama kali STMIK Gunadarma menyelenggarakan Sidang Sarjana yang diikuti oleh tiga mahasiswa. Demikianlah pada hari sabtu, 24 januari 1987 STMIK Gunadarma menyelenggarakan wisuda sarjana yang pertama hingga September 1994 STMIK Gunadarma telah melampaui sidangnya yang ke-150.
     Pada hari senin, 4 januari 1988 melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 006/O/1988 Status Terdaftar pada program studi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer dinaikkan menjadi Status Diakui. Dan sekali lagi pada tanggal 12 agustus 1989 melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0490/0/1989 status kedua program studi itu dinaikkan menjadi Status Disamakan.
     Pada hari selasa, 13 januari 1987 untuk pertama kali STMIK Gunadarma menyelenggarakan Sidang Sarjana yang diikuti oleh tiga mahasiswa. Demikianlah pada hari sabtu, 24 januari 1987 STMIK Gunadarma menyelenggarakan wisuda sarjana yang pertama hingga September 1994 STMIK Gunadarma telah melampaui sidangnya yang ke-150.
     Pada hari senin, 4 januari 1988 melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 006/O/1988 Status Terdaftar pada program studi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer dinaikkan menjadi Status Diakui. Dan sekali lagi pada tanggal 12 agustus 1989 melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0490/0/1989 status kedua program studi itu dinaikkan menjadi Status Disamakan.
     Pengembangan program pendidikan terus berlanjut hingga pada hari selasa, 4 juli 1989 STMIK Gunadarma membuka lagi jurusan baru yakni Teknik Informatika dan pada tanggal 20 februari 1992 program studi ini memperoleh Status Disamakan. Pada hari senin 10 mei 1993 STMIK Gunadarma dilengkapi lagi dengan Program Pasca Sarjana Strata Dua bidang Manajemen dan Sistem Informasi.
     Disamping bidang manajemen informatika, teknik computer, dan teknik informatika Gunadarma juga melangkah ke bidang lain. Pada hari sabtu, 13 januari 1990 Gunadarma mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gunadarma atau dikenal STIE Gunadarma. Di dalam STIE Gunadarma terdapat dua jurusan yakni Jurusan Manajemen dan Jurusan Akuntansi. STIE Gunadarma memperoleh status Terdaftar pada hari kamis tanggal 16 juni 1990 serta mulai berkuliah pada hari senin 17 september 1990.
     Sejalan dengan STMIK Gunadarma status STIE Gunadarma juga mengalami kemajuan yang pesat. Dari Status Terdaftar memperoleh Status Diakui dan kemudian Status Disamakan sampai bulan September 1994 STIE Gunadarma telah menjalankan tiga kali wisuda.
     Kalau pada saat awal lokasi pendidikan hanya terdapat di Kampus Jalan Kenari maka pada waktu kemudian lokasi itu bertambah dengan Kampus Kramat Sentiong dan Kampus Salemba. Demikianlah pada hari sabtu, 9 maret 1985 Gunadarma mengadakan upacara peletakan batu pertama di Kampus Pondok Cina Depok dan pada hari senin 5 januari 1987 dengan suatu upacara gedung pertama di Kampus Pondok Cina Depok diresmikan penggunanya. Selain Pondok Cina prasarana kampus dipersiapkan juga di Beji namun karena akses jalan yang belum memadai maka kampus Beji belum diwujudkan. Pada hari kamis 8 februari 1989 Gunadarma menambah kampus baru di Jalan Raya Salemba No. 53 dan mulai digunakan pada bulan mei 1990.Pada bulan januari 1991 Gunadarma memperoleh tanah di Kelapa Dua yang terletak di Jalan Akses UI di dekat Pondok Cina. Pada hari kamis 28 maret 1991 batu pertama di Kampus Kelapa Dua diletakkan pada tanggal 17 september 1991. 
     Setelah 15 tahun lamanya lembaga pendidikan ini berdiri sambil merayap dari Program Pendidikan Ilmu Komputer (PPIK) yang bersahaja ke Akademi Sains dan Komputer Indonesia (ASKI) yang lebih sederhana ke STMIK dan STIE Gunadarma yang lebih mantap maka pada tahun 1996 lembaga pendidikan itu berhasil sampai ke taraf yang sudah lama dicita-citakan. Melalui Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi No. 92/KEP/DIKTI/1996 tanggal 3 april 1996. Lembaga pendidikan itu berhasil dikukuhkan menjadi Universitas Gunadarma (UG)
II. ARTI DAN LAMBANG UNIVERSITAS GUNADARMA  
 
Tangkai Obor Berdiri Tegak  
Melambangkan keteguhan hati untuk menyumbangkan dharma bakti kepada Nusa dan Bangsa
Cawan Obor yang Melebar dan Cekung
Adalah wadah dari ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam
Kobaran Api yang Kuning Keemasan
Menunjukkan semangat juang yang tak pernah padam dalam menuntut ilmu dan menyumbangkannya kepada masyarakat
Bentuk Lingkaran yang Berwarna Ungu
Adalah suatu bentuk geometris yang memberikan cirri pada ilmu pengetahuan yang ditekuni dan dikembangkan
Bingkai Segi Lima
Menyatakan bahwa Universitas Gunadarma berazaskan Pancasila
III. PIMPINAN UNIVERSITAS GUNADARMA 
Prof. Dr. E. S. Margianti, S.E., M.M  (REKTOR)
Dr. Ravi A. Salim  (PEMBANTU REKTOR I)
Prof. Suryadi H. S., S.Si., M.M.S.I. (PEMBANTU REKTOR II)
Irwan Bastian,S.Kom.,M.M.S.I. (PEMBANTU REKTOR III)
Prof. Dr. Didin Mukodim, M.M (PEMBANTU REKTOR IV)
IV. VISI, MISI dan Tujuan Universitas Gunadarma
VISI
“Menjadi Universitas berbasis Teknologi Informasi yang terkemuka di Indonesia”
MISI
“Memberi kontribusi dalam pembangunan ekonomi yang berkesinambungan dan meningkatkan kemakmuran masyarakat, menyumbangkan pendidikan yang bermutu tinggi pada masyarakat sebagai sarana untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, professional, kompeten dan sesuai dengan kebutuhan bangsa untuk saat ini dan yang akan datang, memainkan peranan penting dalam ilmu yang berbasis teknologi informasi dan pengembangan teknologi, memenuhi kebutuhan masyarakat melalui pengenalan, pengalihan, dan penyebaran ilmu pengetahuan yang relevan untuk mencapai kualitas standar nasional dan internasional perguruan tinggi dengan berfokus pada integrasi teknologi informasi dalam setiap aspek kehidupan manusia.”
TUJUAN
“Menjadikan Program Studi yang ada sebagai Program Pendidikan Unggulan masa depan yang berbasiskan Teknologi Informasi dan mampu menghasilkan kualitas sumberdaya manusia yang relevan dengan tuntutan kebutuhan pembangunan Bangsa dan Negara.”

kunjungi website Universitas Gunadarma : http://gunadarma.ac.id/

Minggu, 24 Oktober 2010

KOPASSUS

Komando Pasukan Khusus yang disingkat menjadi Kopassus adalah bagian dari Bala Pertahanan Pusat yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat yang memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror.
Dalam perjalanan sejarahnya, Kopassus berhasil mengukuhkan keberadaannya sebagai pasukan khusus yang mampu menangani tugas-tugas yang berat. Beberapa operasi yang dilakukan oleh Kopassus diantaranya adalah operasi penumpasan DI/TII, operasi militer PRRI/Permesta, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, penumpasan G30S/PKI, Pepera di Irian Barat, Operasi Seroja di Timor Timur, operasi pembebasan sandera di Bandara Don Muang-Thailand (Woyla), Operasi GPK di Aceh, operasi pembebasan sandera di Mapenduma, serta berbagai operasi militer lainnya.


Prajurit Kopassus dapat mudah dikenali dengan baret merah yang disandangnya, sehingga pasukan ini sering disebut sebagai pasukan baret merah. Kopassus memiliki moto Berani, Benar, Berhasil.

Sejarah Kopassus
Kesko TT III/Siliwangi

Pada tanggal 15 April 1952, Kolonel A.E. Kawilarang mendirikan Kesatuan Komando Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT). Ide pembentukan kesatuan komando ini berasal dari pengalamannya menumpas gerakan Republik Maluku Selatan (RMS) di Maluku. Saat itu A.E. Kawilarang bersama Letkol Slamet Riyadi
(Brigjen Anumerta) merasa kesulitan menghadapi pasukan komando RMS. A.E. Kawilarang bercita-cita untuk mendirikan pasukan komando yang dapat bergerak tangkas dan cepat.

Komandan pertama saat itu adalah Idjon Djanbi. Idjon Djanbi adalah mantan kapten KNIL Belanda kelahiran Kanada, yang memiliki nama asli Kapten Rokus Bernardus Visser. Pada tanggal 9 Februari 1953, Kesko TT dialihkan dari Siliwangi dan langsung berada di bawah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).

KKAD
Pada tanggal 18 Maret 1953 Mabes ABRI mengambil alih dari komando Siliwangi dan kemudian mengubah namanya menjadi Korps Komando Angkatan Darat (KKAD).

RPKAD
Tanggal 25 Juli 1955 organisasi KKAD ditingkatkan menjadi Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD), yang tetap dipimpin oleh Mochamad Idjon Djanbi.

Tahun 1959 unsur-unsur tempur dipindahkan ke Cijantung, di timur Jakarta. Dan pada tahun 1959 itu pula Kepanjangan RPKAD diubah menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Saat itu organisasi militer itu telah dipimpin oleh Mayor Kaharuddin Nasution.
Pada saat operasi penumpasan DI/TII, komandan pertama, Mayor Idjon Djanbi terluka, dan akhirnya digantikan oleh Mayor RE Djailani.

Puspassus AD
Pada tanggal 12 Desember 1966, RPKAD berubah pula menjadi Pusat Pasukan Khusus AD (Puspassus AD). Nama Puspassus AD ini hanya bertahan selama lima tahun. Sebenarnya hingga tahun 1963, RPKAD terdiri dari dua batalyon, yaitu batalyon 1 dan batalyon 2, kesemuanya bermarkas di Jakarta. Ketika, batalyon 1 dikerahkan ke Lumbis dan Long Bawan, saat konfrontasi dengan Malaysia, sedangkan batalyon 2 juga mengalami penderitaan juga di Kuching, Malaysia, maka komandan RPKAD saat itu, Letnan Kolonel Sarwo Edhie -karena kedekatannya dengan Panglima Angkatan Darat, Letnan Jenderal Ahmad Yani, mengusulkan 2 batalyon 'Banteng Raider' bentukan Ahmad Yani ketika memberantas DI/TII di Jawa Tengah di upgrade di Batujajar, Bandung menjadi Batalyon di RPKAD, masing-masing Batalyon 441"Banteng Raider III", Semarang ditahbiskan sebagai Batalyon 3 RPKAD di akhir tahung 1963. Menyusul kemudian Batalyon Lintas Udara 436 "Banteng Raider I", Magelang menjadi Batalyon 2 menggantikan batalyon 2 lama yang kekurangan tenaga di pertengahan 1965. Sedangkan Batalyon 454 "Banteng Raider II" tetap menjadi batalyon di bawah naungan Kodam Diponegoro. Batalyon ini kelak berpetualang di Jakarta dan terlibat tembak menembak dengan Batalyon 1 RPKAD di Hek.

Kopassandha
Tanggal 17 Februari 1971, resimen tersebut kemudian diberi nama Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha).
Dalam operasi di Timor Timur pasukan ini memainkan peran sejak awal. Mereka melakukan operasi khusus guna mendorong integrasi Timtim dengan Indonesia. Pada tanggal 7 Desember 1975, pasukan ini merupakan angkatan utama yang pertama ke Dili. Pasukan ini ditugaskan untuk mengamankan lapangan udara. Sementara Angkatan Laut dan Angkatan Udara mengamankan kota. Semenjak saat itu peran pasukan ini terus berlanjut dan membentuk sebagian dari kekuatan udara yang bergerak (mobile) untuk memburu tokoh Fretilin, Nicolaus Lobato pada Desember 1978. Pada tahun 1992 menangkap penerus Lobato, Xanana Gusmao, yang bersembunyi di Dili bersama pendukungnya.


Kopassus
Dengan adanya reorganisasi di tubuh ABRI, sejak tanggal 26 Desember 1986, nama Kopassandha berubah menjadi Komando Pasukan Khusus yang lebih terkenal dengan nama Kopassus hingga kini.
ABRI selanjutnya melakukan penataan kembali terhadap grup di kesatuan Kopassus. Sehingga wadah kesatuan dan pendidikan digabungkan menjadi Grup 1, Grup 2, Grup 3/Pusdik Pasuss, serta Detasemen 81.
Sejak tanggal 25 Juni 1996 Kopasuss melakukan reorganisasi dan pengembangan grup dari tiga Grup menjadi lima Grup.
• Grup 1/Parakomando — berlokasi di Serang, Banten
• Grup 2/Parakomando — berlokasi di Kartasura, Jawa Tengah
• Grup 3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus — berlokasi di Batujajar, Jawa Barat
• Grup 4/Sandhi Yudha — berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
• Grup 5/Anti Teror — berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
Detasemen 81, unit anti teroris Kopassus, ditiadakan dan diintegrasikan ke grup-grup tadi. Sebutan bagi pemimpin Kopassus juga ditingkatkan dari Komandan Kopassus yang berpangkat Brigjen menjadi Komandan Jendral (Danjen) Kopassus yang berpangkat Mayjen bersamaan dengan reorganisasi ini.

Struktur Satuan Kopassus
Perbedaan struktur dengan satuan infanteri lain

Struktur organisasi Kopassus berbeda dengan satuan infanteri pada umumnya. Meski dari segi korps, para anggota Kopassus pada umumnya berasal dari Korps Infanteri, namun sesuai dengan sifatnya yang khusus, maka Kopassus menciptakan strukturnya sendiri, yang berbeda dengan satuan infanteri lainnya.
Kopassus sengaja untuk tidak terikat pada ukuran umum satuan infanteri, hal ini tampak pada satuan mereka yang disebut Grup. Penggunaan istilah Grup bertujuan agar satuan yang dimiliki mereka terhindar dari standar ukuran satuan infanteri pada umumnya (misalnya Brigade). Dengan satuan ini, Kopassus dapat fleksibel dalam menentukan jumlah personel, bisa lebih banyak dari ukuran brigade (sekitar 5000 personel), atau lebih sedikit.


Lima Grup Kopassus

Secara garis besar satuan dalam Kopassus dibagi dalam lima Grup, yaitu:
• Grup 1/Para Komando — berlokasi di Serang, Banten
• Grup 2/Para Komando — berlokasi di Kartasura, Jawa Tengah
• Pusat Pendidikan Pasukan Khusus — berlokasi di Batujajar, Jawa Barat
• Grup 3/Sandhi Yudha — berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
• Satuan 81/Penanggulangan Teror — berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur

Kecuali Pusdikpassus, yang berfungsi sebagai pusat pendidikan, Grup-Grup lain memiliki fungsi operasional (tempur). Dengan demikian struktur Pusdikpassus berbeda dengan Grup-Grup lainnya. Masing-masing Grup (kecuali Pusdikpassus), dibagi lagi dalam batalyon, misalnya: Yon 11 dan 12 (dari Grup 1), serta Grup 21 dan 22 (dari Grup 2).

Jumlah personel
Karena Kopassus merupakan pasukan khusus, maka dalam melaksanakan operasi tempur, jumlah personel yang terlibat relatif sedikit, tidak sebanyak jumlah personel infanteri biasa, dengan kata lain tidak menggunakan ukuran konvensional mulai dari peleton hingga batalyon. Kopassus jarang sekali (mungkin tidak pernah) melakukan operasi dengan melibatkan kekuatan satu batalyon sekaligus.

Istilah di kesatuan
Karena berbeda dengan satuan pada umumnya, satuan di bawah batalyon bukan disebut kompi, tetapi detasemen, unit atau tim. Kopassus jarang melibatkan personel yang banyak dalam suatu operasi. Supaya tidak terikat dengan ukuran baku pada kompi atau peleton, maka Kopassus perlu memiliki sebutan tersendiri bagi satuannya, agar lebih fleksibel.
Pangkat komandan
• Komandan Grup berpangkat Kolonel,
• Komandan Batalyon berpangkat Letnan Kolonel,
• Komandan Detasemen, Tim, Unit, atau Satuan Tugas Khusus, adalah perwira yang pangkatnya disesuaikan dengan beban tugasnya (mulai Letnan sampai Mayor).