Perkembangan sistem pengungkapan
sangat berkaitan dengan perkembangan sistem akuntansi. Standar dan praktik
pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, sistem hukum, ikatan
politik dan ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya,
dan pengaruh lainnya.
Praktik
Pelaporan dan Pengungkapan
Aturan pengungkapan sangat berbeda
di seluruh dunia dalam beberapa hal seperti laporan arus kas dan perubahan
ekuitas, transaksi pihak terkait, pelaporan segmen, nilai wajar aktiva dan
kewajiban keuangan dan laba per saham. Pada bagian ini perhatian dipusatkan
pada:
1. Pengungkapan
informasi yang melihat masa depan“Informasi yang melihat ke masa depan” yang
mencakup:
(a) ramalan pendapatan, laba rugi, laba rugi per saham (EPS), pengeluaran
modal, dan pos keuangan lainnya
(b) informasi
prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu
pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal, dan proyeksi
jumlah
(c) laporan
rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan.
Kebanyakan perusahaan di masing-masing negara menyajikan pengungkapan informasi
mengenai rencana dan tujuan manjemen. Sebaliknya lebih sedikit perusahaan yang
mengungkapkan ramalan, dari paling rendah dua perusahaan di Jepang dan paling
tinggi 31 perusahaan di Amerika Serikat. Kebanyakan ramalan di AS dan Jerman
menyangkut pengeluaran modal, bukan laba dan penjualan.
2. Pengungkapan
segmen
Permintaan investor dan analis akan informasi mengenai hasil operasi dan
keuangan segmen industri tergolong signifikan dan semakin meningkat. Contoh,
para analis keuangan di Amerika secara konsisten telah meminta data laporan
dalam bentuk disagregat yang jauh lebih detail dari yang ada sekarang. Standar
Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas pelaporan segmen yang
sangat mendetail. Laporan ini membantu para pengguna laporan keuangan untuk
memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh
terhadap keseluruhan perusahaan.
3. Laporan arus
kas dan arus dana
IFRS dan standar akuntansi di Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah besar
negara-negara lain mengharuskan penyajian laporan arus kas.
4. Pengungkapan
tanggung jawab sosial
Saat ini perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa tanggung jawab kepada
sekelompok besar yang disebut sebagai pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, kelompok aktivis,
dan masyarakat umum.
Informasi
mengenai kesejahteraan karyawan telah lama menjadi perhatian bagi organisasi
buruh. Bidang permasalahan yang yang menjadi perhatian terkait dengan kondisi
kerja, keamanan pekerjaan, kesetaraan dalam kesempatan, keanekaragaman angkatan
kerja dan tenaga kerja anak-anak. Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para
investor karena memberikan masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan
produktivitas perusahaan.
5. Pengungkapan
khusus bagi para pengguna laporan keuangan non domestik dan atas prinsip
akuntansi yang digunakan
Laporan keuangan dapat berisi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi para
pengguna laporan keuangan nondomestik. Pengungkapan yang dimaksud seperti :
a. ”Penyajian
ulang untuk kenyamanan” informasi keuangan ke dalam mata uang nondomestik
b. Penyajian
ulang hasil dan posisi keuangan secara terbatas menurut keompok kedua standar
akuntansi
c. Satu set
lengkap laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kelompok kesua standar
akuntansi; dan beberapa pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip akuntansi
yang banyak digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa set prinsip
akuntansi yang lain.
Banyak perusahaan di negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris
sebagai bahasa utama juga melakukan penerjemahan seluruh laporan tahunan dari
bahasa negara asal ke dalam bahasa Inggris. Juga, beberapa perusahaan menyusun
laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi yang diterima secara
lebih luas daripada standar domestik (khususnya IFRS atau GAAP AS) atau yang
sesuai dengan baik standar domestik maupun kelompok kedua prinsip akuntansi.
Pengungkapan
Tata Kelola Perusahaan
Tata kelola perusahaan berhubungan dengan alat-alat internal yang digunakan
untuk menjalankan dan mengendalikan sebuah perusahaan – tanggung jawab,
akuntabilitas dan hubungan di antara para pemegang saham, anggota dewan dan
para manajer yang dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan. Masalah-masalah
tata kelola perusahaan antara lain meliputi hak dan perlakuan kepada pemegang
saham, tanggung jawab dewan, pengungkapan dan transparansi dan peranan
pihak-pihak yang berkepentingan. Praktik tata kelola perusahaan semakin
mendapat perhatian dari para regulator, investor dan analis.
Pengungkapan
dan Pelaporan Bisnis Melalui Intern
World Wide Web semakin banyak
digunakan sebagai saluran penyebaran informasi, dimana media cetak sekarang
memainkan peranan sekunder. Bahasa Pelaporan Usaha (Extensible Business
Reporting Language – XBRL) merupakan tahap awal revolusi pelaporan keuangan.
Bahasa komputer ini dibangung ke dalam hampir seluruh software untuk pelaporan
akuntansi dan keuangan yang akan dikeluarkan di masa depan, dan kebanyakan
pengguna tidak perlu lagi mempelajari bagaimana mengolahnya sehingga secara
langsung dapat menikmati manfaatnya.
Pengungkapan
Laporan Tahunan di Negara-Negara Pasar Berkembang
Pengungkapan
laporan tahunan perusahaan di negara-negara pasar berkembang secara umum kurang
ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di
negara-negara maju. Sebagai contoh, pengungkapan yang tidak cukup dan yang
menyesatkan dan perlindungan konsumen yang terabaikan disebut-sebut sebagai
penyebab krisis keuangan Asia Timur di tahun 1997.
Tingkat
pengungkapan yang rendah di negara-negara pasar berkembang tersebut konsisten
dengan sistem tata kelola perusahaan dan keuangan di negara-negara itu. Pasar
ekuitas tidak terlalu berkembang, bank dan pihak internal seperti kelompok
keluarga menyalurkan kebanyakan kebutuhan pendanaa dan secara umum tidak
terlalu banyak adanya kebutuhan akan pengungkapan publik yang kredibel dan
tepat waktu, bila dibandingkan dengan perekonomian yang lebih maju.
Namun demikian,
permintaan investor atas informasi mengenai perusahaan yang tepat waktu dan
kredibel di Negara-negara pasar berkembang semakin banyak regulator memberikan
respons terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan pengungkapan yang
lebih ketat dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan penegakan aturan.
Implikasi
Bagi Para Pengguna Laporan Keuangan dan Para Manajer
Para manajer
dari banyak perusahaan terus-menerus sangat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan
informasi yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela
semakin meningkat di seluruh dunia. Manajer di negara-negara yang secara
tradisional memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah
menerapkan kebijakan peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam
jumlah yang signifikan bagi perusahaan mereka. Lagipula, para manajer yang
memutuskan untuk memberikan pengungkapan yang lebih banyak dalam bidang-bidang
yang dipandang penting oleh para investor dan analis keuangan, seperti
pengungkapan segmen dan rekonsiliasi, dapat memperoleh keunggulan kompetitif
dari perusahaan lain yang memiliki kebijakan pengungkapan yang ketat.
sumber :